Jelajah
IMG-LOGO
Berita Lokal

Berharap Harga Tinggi Saat Panen Raya, Salak Pondoh Lumut Masih jadi Primadona Petani Ds Banyuadem Diera Pandemi Covid-19

Create By 18 August 2020 1 Views
IMG

Banyuadem, 18 Agustus 2020


Desa Banyuadem Kecamatan Srumbung, merupakan salah satu desa penghasil salak pondoh lumut terbesar di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.. Hingga saat ini salak lumut masih menjadi komoditas unggulan pada sektor pertanian di Desa Banyuadem, hal ini mengingat warga Desa Banyuadem mayoritas bermatapencaharian sebagai petani salak jenis pondoh Lumut. Desa dengan suasana alam perkampungan yang sejuk dan asri ini memiliki bentang luas wilayah 204 hektar  terbagi atas areal pemukiman 37 hektar,  berpenduduk 2.401 jiwa dengan 738 kepala keluarga yang tersebar di 8 dusun, mayoritas mata pencaharian warganya adalah petani salak lumut dengan memiliki luas lahan salak pondoh lumut 160 hektar serta lahan pertanian lainnya sekitar 7 hektar.


Secara geografis Desa Banyuadem terletak di lereng sisi barat daya gunung merapi yang berjarak sekitar 12 km Dari puncaknya,  sehingga  tingkat kesuburan tanah sangat baik serta kebutuhan pengairan juga cukup,  menjadikan salak yang dihasilkan oleh petani dari desa Banyuadem berkualitas super. Para petani salak lumut di Desa Banyuadem sampai saat ini masih menjadikan salak pondoh lumut sebagai komoditas unggulan. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Banyuadem Supriyadi ketika ditemui di areal lahan salak pondoh lumut miliknya pada  Selasa 18 agustus 2020.

Pada kesempatan tersebut Ia menuturkan "Para petani di Desa Banyuadem masih enggan beralih ke komoditas pertanian yang lain, dengan pertimbangan masalah biaya perawatan salak lebih ringan jika dibandingkan dengan komoditas tanaman yang lain, karena tidak setiap musim harus mengolah tanah. sehingga para petani lebih  memilih bertahan pada komoditas salak lumut walaupun jika pas panen raya harganya sangat murah, ya ada sebagian petani yang sudah merombak pohon salak miliknya dan beralih ke tanaman lainnya tapi tidak seberapa. Sebagian besar petani tetap bertahan pada tanaman salak pondoh lumut karena sekali menanam selanjutnya tinggal melakukan perawatan saja, sehingga jika dihitung dari segi biaya perawatan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Petani juga  ada yang membudidayakan salak  madu dengan kualitas super" pungkasnya.

Para petani juga mengharapkan kemudahan mendapatkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan perawatan salak serta harga jual hasil panen salak yang layak disaat panen raya, karena selama ini petani ketika panen raya berlangsung,  harga salak sangat murah. Diperkirakan puncak panen salak pondoh lumut di Banyuadem nanti ada dibulan Desember hingga Januari. (Satria)