Magelang-Pemerintah Desa Banyuadem Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang melalui Gapoktan Manunggaljaya menerima kunjungan Tim studi tiru dari Pemerintah Desa Sidomulyo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah. Kunjungan studi tiru tersebut dalam rangka upaya peningkatan ketahanan pangan tahun 2024 Desa Sidomulyo dengan tajuk “Budidaya Kelapa Upat-upat Magelang”.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 80 orang peserta yang terdiri dari unsur Pemerintah Desa bersama seluruh Lembaga Desa yang ada di Desa Sidomulyo, rombongan studi tiru dipimpin langsung oleh Kepala Desa Sidomulyo Imam Siswanto, SE. Kedatangan tim studi tiru diterima oleh pengurus Gapoktan Manunggal Jaya dan Pemerintah Desa Banyuadem.
Dalam sambutan pengantarnya Kepala Desa Sidomulyo Imam Siswanto menyampaikan maksud tujuan dari kunjungan studi tiru ini adalah untuk menimba ilmu tentang budidaya kelapa upat-upat yang nantinya bisa dikembangkan di Desa sidomulyo dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Hadir pula sebagai narasumber dan pemateri dalam acara tersebut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Widiarto Trisaksono, SP.MMA, dalam materinya dijelaskan bahwa saat ini kelapa upat-upat sudah lulus sidang pelepasan sebagai kelapa varietas kualitas unggul nasional, karena kelapa upat-upat memiliki kualitas buah dengan ukuran terbesar jika dibandingkan dengan jenis kelapa lainnya.
Selain Kepala Bidang Perkebunan sebagai pemateri disampaikan pula oleh Penyuluh Pertanian Lapangan Partiyah,SP, yang menyampaikan materi terkait dengan tata cara budidaya kelapa upat-upat yang benar dan sesuai dengan ketentuan yang direkomendasikan agar bisa tumbuh bagus.
Peserta studi tiru terlihat antusias untuk mengikuti penyampaian materi yang disampaikan oleh narasumber, dengan harapan sepulang dari Desa Banyuadem nantinya bisa mempraktikan di Desanya.
Kelapa upat-upat Desa Banyuadem saat ini sudah resmi menjadi kelapa dengan kualitas unggul nasional yang pohon induk terpilihnya sudah bersertifikat Kementrian Pertanian RI yang benihnya sudah bisa disebarluaskan dan dibudidayakan diseluruh penjuru tanah air. (Satria)