Banyuadem, 19 Agustus 2020
Desa Banyuadem Kecamatan Srumbung, merupakan salah satu desa penghasil salak pondoh lumut terbesar di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Hingga saat ini salak lumut masih menjadi komoditas unggulan pada sektor pertanian di Desa Banyuadem, hal ini mengingat warga Desa Banyuadem mayoritas adalah petani salak jenis pondoh Lumut. Desa yang memiliki bentang luas wilayah 204 hektar yang terbagi atas areal pemukiman 37 hektar dengan jumlah penduduk 638 kepala keluarga dan mayoritas mata pencaharian warganya adalah petani salak lumut dengan memiliki luas lahan 160 hektar serta lahan pertanian lainnya sekitar 7 hektar.
Secara geografis Desa Banyuadem terletak di lereng sisi barat daya gunung merapi yang berjarak sekitar 12 km, sehingga tingkat kesuburan tanah sangat baik serta kebutuhan pengairan juga cukup, menjadikan salak yang dihasilkan oleh petani dari desa Banyuadem berkualitas super. Para petani salak lumut di Desa Banyuadem sampai saat ini masih menjadikan salak pondoh lumut sebagai komoditas unggulan. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Banyuadem Supriyadi ketika ditemui di areal lahan salak pondoh lumut miliknya pada Selasa 18 agustus 2020.
Pada kesempatan tersebut Ia menuturkan "Para petani di Desa Banyuadem masih enggan beralih ke komoditas pertanian yang lain, dengan pertimbangan masalah biaya penggarapan saat ini yang terlalu tinggi. sehingga para petani tetap memilih bertahan pada komoditas salak lumut walaupun jika pas panen raya harganya sangat murah, ya ada sebagian petani yang sudah merombak pohon salak miliknya dan beralih ke tanaman lainnya tapi tidak seberapa. Sebagian besar petani tetap bertahan pada tanaman salak pondoh lumut karena sekali menanam selanjutnya tinggal merawat saja, sehingga jika dihitung dari segi biaya perawatan relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan tanaman lainnya. Petani juga ada yang membudidayakan salak madu dengan kualitas super" pungkasnya.
Para petani juga mengharapkan kemudahan mendapatkan pupuk serta harga jual hasil panin salak yang layak disaat panen raya, karena selama ini petani ketika panin raya harga salak sangat murah sekali.